Selasa, November 15

Lukanya jiwa

Malam- malam yang berlalu semakin sepi
Malam-malam yang  aku lewati seakan tidak bernadi
Mugkin diriku harus pergi
Hanyut bersama ombak yang sepi

Malam ini tiada lagi
Tiada lagi pelukan hangatmu
Tiada lagi tangan yang ingin aku genggam
Di saat aku kedinginan
Tiada lagi bahu yang  ingin aku labuhkan benakku
Disaat aku kepenatan
Tiada lagi senyum manis yang menghiasi malam-malamku
Disaat aku kemurungan

Jiwa

Kemana tempat aku ingin tuju?
Kemana arah ingin aku lalu
Kemana
Dan kemana?

Hati
Meraunglah engkau seorang diri
Tiada lagi yang peduli
Tiada lagi yang simpati
Tiada lagi
Dimana harus aku mencari

Dalam  kepekatan malam
Suara-suara cengkerik yang berkumandang
Itulah teman
Itulah periang
Itulah kawan

Cinta,

Tiada guna kau berduka
Menunggu bulan jatuh keriba
Tiada mungkin ia berlaku
Yang berlalu biarkanlah
Yang satu tak mungkin kembali
Yang hilang berganti lain
Yang patah tumbuhnya lain
Andai itu suratan takdir
Menerimanya dengan lahir
Lepaskanmu seribu kali sayang
Tapi
Jodoh dan pertemuan
Tak mungkin ku lawan
Dari hati ini
Untuk insan tersayang
Rela aku lepaskan
Doaku bersamamu
Semoga engkau berada dalam kebahgiaan….

Tiada ulasan:

Catat Ulasan